Sondag 12 Mei 2013

Tugas Komunikasi Lintas Budaya Teori Porter and Samovar


               
               Dalam model ini tiga budaya diwakili oleh tiga bentuk geometrik yang berbeda. Budaya A dan Budaya B relatif serupa. Sedangkan Budaya A dan budaya C terdapat perbedaan bentuk dan jaraknya yang lebih jauh. Ini menunjukan bahwa individu dibentuk oleh budaya. Namun meskipun budaya yang mempengaruhi individu, orang-orang dalam suatu budaya mempunyai sifat-sifat yang berbeda satu sama lain.
                Panah-panah yang menghubungkan masing-masing budaya menunjukan arah proses pengiriman pesan. Ketika suatu pesan meninggalkan budaya dimana ia disandi, maka pesan itu mengandung makna yang dikehendaki oleh encoder. Ketika suatu pesan harus disandi balik, pesan itu sudah mengalami suatu perubahan dalam arti pengaruh budaya decoder telah menjadi bagian dari makna pesan. Makna dalam pesan asli telah berubah selama fase penyandian balik dalam komunikasi antarbudaya, karena perbedaan budaya dan persepsi dari masing masing individu.
                Perubahan antara budaya A dan B lebih kecil daripada perubahan antara budaya A dan C. Budaya A dan B memiliki kemiripan yang lebih besar, sehingga makna dalam pesan asli yang disampaikan mendekati makna yang sama. Tetapi karena budaya C sangat berbeda dengan budaya A dan budaya B, penyandian baliknya juga sangat berbeda.
                Model ini menunjukkan komunikasi antarbudaya terjadi dalam banyak situasi dari interaksi orang-orang yang berbeda budaya secara ekstrem hingga yang berbudaya hampir sama. Faktor-faktor budaya yang berbeda itu saja dilihat dari penampakan fisik, agama, filsafat, sikap-sikap sosial, bahasa, konsep dasar diri, dan derajat perkembangan teknologi.
                Contoh dari model ini adalah seorang muslim (Budaya A) dan seorang Kristen (Budaya B) ketika mereka berbicara tentang konsep ketuhanan. Masing-masing sepakat bahwa tuhan ada dan tuhanlah yang menciptakan kita. Walaupun kepercayaan dan cara beribadah mereka berbeda. Perdebatan akan lebih panas lagi bila dilakukan oleh orang ateis (Budaya C).
(Sumber : Buku Komunikasi Antarbudaya Prof. Deddy Mulyana, M.A, Ph.D dan Jallaludin Rahmat)